Minggu, 18 Desember 2011

interaksi edukatif

INTERAKSI EDUKATIF
A. Pendahuluan
Realitas manusia sebagai makhluk sosial, ia memiliki sifat sosial yang besar .Maka dibutuhkan suatu proses interaksi. Proses  interaksi ini  dapat terjadi dalam “ikatan situasi”. Dalam pengajaranpun terjadi suatu proses interaksi yang diupayakan berdasarkan ikatan tujuan pengajaran yang mana tujuan tersebut telah ditentukan dan telah disistematisasikan secara terarah.Tujuan Kegiatan interaksi adalah suatu kegiatan yang secara dilakukan
oleh guru, atas dasar kesadaran itulah guru melakukan kegiatan pembuatan program pengajaran dengan prosedur dan langkah yang sistematik. Tujuan mempunyai arti penting dalam kegiatan interaksi edukatif tujuan dapat memberikan arah yang jelas dan pasti kemana
pembelajaran akan dibawa oleh guru.
B.PEMBAHASAN
a). Pengertian interaksi edukatif dan unsur pokok
Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.dalam artian yang lebih spesifik pada bidang pengajaran dikenal dengan istilah interaksi belajar mengajar.interaksi belajar mengajar mengandung  suatu arti adanya kegiatan interaksi dari pengajar yang melaksanakan tugas mengajar di suatu pihak dengan warga belajar   ( siswa, anak didik, subjek belajar ) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dipihak lain.
Dalam setiap bentuk interaksi  edukatif  mengandung dua unsur pokok; unsur  teknis dan unsur normatif . Dalam unsur normatif, antara guru ( sebagai pendidik), dan peserta didik harus berpegang pada norma yang diyakini bersama. Misalnya dalam pengajaran PPkn guru dan peserta didik harus meyakini pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia.pengajaran sebagai bagian dari pendidikan, sedangkan pendidikan bersifat normatif. Sedangkan suatu pendidikan dapat dirumuskan pula secara teknis dan merupakan pristiwa yang memiliki aspek teknis. Pendidikan sebagai kegiatan praktis yang berlangsung dalam suatu masa, terikat dalam situasi, terarah pada satu tujun. pristiwa ini adalah suatu rentetan kegiatan saling mempengaruhi, satu rangkaian  perubahan dan pertumbuhan serta perkembangan fungsi-fungsi psikis dan pisik.dalam rangkaiannya tersebut pristiwa yang menuju kepada  pembentukan itu sendiri merupakan suatu proses teknis. Setiapaktifitas pengajaran tidak dapat dilepaskan dari segi teknis semisal bagaimana upaya untuk membentuk manusia yang beriman  dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan  dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadianyang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b). Ciri-ciri Interaksi Edukatif
Dalam bentuknya interaksi mengandung unsur pokok diantaranya interaksi edukatif yang bersifat nomatif. Interaksi edukatif mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:
1.    Ada tujuan yang ingin dicapai
2.    Interaksi edukatif memilki bahan/pesan yang menjadi isi interaksi atau sebuah materi;
3.    Ditandai dengan pelajar atau peserta yang aktif;
4.    Guru berperan sebagai pembimbing
5.    Memiliki metode  tertentu dalam penyampaiannya untuk mencapai tujuan
6.    Mempunyai situasi yang memungkinkan proses belajar-mengajar berjalan dengan baik
7.    Ada Evaluasi terhadap hasil interaksi
Edi Suardi dalam bukunya Pedagogik (1980) merinci ciri-ciri interaksi belajar mengajar sebagai berikut :
1.    Interaksi belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu.
2.    Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncana, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.    Interaksi belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus
4.    Ditandai dengan adanya aktivitas siswa.
c). Faktor-faktor  interaksi edukatif
Ada beberapa faktor yang mendasari terjadinya interaksi edukatif,diantaranya:
1.    faktor tujuan
Dalam tujuan pendidikan atau pengajaran yang brsifat umum atau khusus, umumnya berkisar pada tiga jenis, yaitu:
1.    tujuan kognitif, yaitu tujuan yang berhubungan dengan pengertian dan pengatahuan
2.    tujuan afektif, yaitu tuuan yang berhubungan dengan usaha merubah minat, setiap nilai dan alasan
3.    tujuan psikomotoric, yaitu tujuan yang berkaitan dengan ketrampilan berbuat yang menggunakan telinga, tangan , mata, alat indra dan sebagainya.
4.    Faktor bahan/materi/isi
Bahan atau materi pengajaran harus tersusun dengan baik  sehingga dapat mempermudah anak didik mempelajarinya selain itu dapat memberikan gambaran yang jelas sebagai petunjuk dalam menetapkan metode pengajaran. Dalam menentukan materi harus didasarkan pada upaya pemenuhan tujuan pengajaran dengan begitu, pertimbangan penetapan metode atas dasar maeri tidak akan jauh berbeda hasilnya dengan dasar pertimbangan tujuan
2.    Faktor guru dan peserta didik
Guru dan peserta didik adalah dua subjek dalam interaksi pengajaran.guru sebagai pihak yang berinisiatif awal untuk menyelenggarakan pengajaran sedangkan peserta didik sebagai pihak yang mendapatkan manfaat dari proses pengajaran.ada bebeapa bidang yang dapat menunjang proses profesionalitas kerja guru
1.    Guru harus mengenal peserta didik
2.    Guru harus memiliki kecakapan memberi bimbingan
3.    Guru harus memiliki dasar yang luas tentang tujuan pendidikan atau pengajaran
4.    Guru harus memiliki pengetahuan yang dalam tentang ilmu yang diajarkan
Adapun bagi peserta didik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
1.    Peserta didik harus mendahulukan kesucian jiwa, kerendahan akhlak dan sifat-sifat peserta didik.
2.    Peserta didik harus rajin untuk menuntut ilmu, bersedia untuk mencurahkan tenaga, jiwa dan pikiran serta minat dalam berkonsentrasi pada ilmu yag dipelajarinya
3.    Tidak sombong atas ilmu yang diperolehnya
4.    Peserta didik harus mengetahui kedudukan ilmu yang dipelajarinya
3.    Faktor metode
Metode suatu cara kerja yang sistematik dan umum, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Semakin baik suatu metode semakin baik dan efektif dalam mencapai tujuan. Dalam penerapan suatu metode pengajaran harus memiliki  relevansi diantaranya
1.    Relevansi dengan tujuan
2.    Relevansi dengan bahan/ materi
3.    Relevansi dengan kemampuan guru
4.    Relevansi dengan keadaan pesert didik
5.    Relevansi dengan situasi pengajaran
4.    Faktor situasi
Yang disebut situasi adalah suasana belajar atau suasana kelas pengajaran termasuk disini adalah keadaan peserta didik keadaaan cuaca, keadaan guru dan keadaan kelas diantara keadaan tersebut ada yang dapat diperhitungkan dan ada yang tidak dapat diperhitungkan terhadap situasi yang dapat diperhitungkan guru dpat menyediakan alternatif metode-metode mengajar menurut perhitungan perubahan situasi.adapun situasi yangtidak dapat diperhitungkan yang disebabkan oleh perubahan yang mendadak atau tiba-tiba diperlukan kecekatan dalam mengambil keputusan terhdap metode yang digunakan.
5.    Faktor sumber pelajaran
Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali. Pemanfaatan sumber-sumber pengajaran tersebut tergantung pada kreativitas guru, waktu, biaya serta kebijakan-kebijakan lainnya.
Interaksi edukatif tidaklah berproses dalam kehampaan , tetapi ia berproses dalam kemaknaan. Didalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada anak didik . Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi diambil dari berbagai sumber guna dipakai dalam proses interaksi edukatif



6.    Faktor alat dan peralatan
Alat dan peralatan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Alat tidak hanya sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan.
Alat dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1.    Alat Nonmaterial, yang terdiri dari suruhan , perintah , larangan, nasihat dan sebagainya
2.    Alat material, yang  dapat berupa globe, papan tulis, batu kapur, gambar, diagram, lukisan, slide dan sebagainya
7.    Faktor evaluasi
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data tentang sejauh mana keberhasilan anak didik dalam belajar dan keberhasilan guru dalam mengajar. Evaluasi dapat dilakukan oleh guru dengan memakai seperangkat istrumen penggali data seperti tes perbuatan, tes tertulis dan tes lisan
Tujuan evaluasi sendiri untuk  :
1.    mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan anak didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan
2.     memungkinkan guru menilai aktifitas/pengalaman yang didapat dan menilai metode mengajar yang dipergunakan.
d). Proses interaksi edukatif
Menurut R D CORNERS. Tugas mengajar guru dapat dibagi dalam tiga tahapan, yaitu:
1.    Tahap Sebelum Pengajaran
Dalam tahap ini guru harus menyusun program tahunan pelaksanaan kurikulum, program semester, program satuan pelajaran (satpel), dan perencanaan program pengajaran. Dalam merencanakan program-program tersebut di atas perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan :

1.    Bekal bawaan anak didik
2.    Perumusan tujuan pembelajaran
3.    Pemilihan metode
4.    Pemilihan pengalaman – pengalaman belajar
5.    Pemilihan bahan dan peralatan belajar
6.    Mempertimbangkan jumlah dan karakteristik anak didik
7.    Mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
8.    Mempertimbangkan pola pengelompokan
9.    Mempertimbangkan prinsip – prinsip belajar
     2.  Tahap Pengajaran
Dalam tahap ini berlangsung  beberapa interaksi , yaitu: { interaksi antara guru dengan anak didik},{ anak didik dengan anak didik}, {anak didik dalam kelompok} atau {anak didik secara individual}. Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah direncanakan. Ada beberapa aspek yang perlu di pertimbangkan dalam tahap pengajaran ini, yaitu :
1.    Pengelolaan dan pengendalian kelas
2.    Penyampaian informasi
3.    Penggunaan tingkah laku verbal non verbal
4.    Merangsang tanggapan balik dari anak didik
5.    Mempertimbangkan prinsip – prinsip belajar
6.    Mendiagnosis kesulitan belajar
7.    Memperimbangkan perbedaan individual
8.    Mengevaluasi kegiatan interaksi
     3.  Tahap Sesudah Pengajaran
              Tahap ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan tatap muka dengan anak didik. Beberapa perbuatan guru yang dilakukan pada tahap sesudah mengajar, antara lain :
a.  Menilai Pekerjaan anak didik
b.  Menilai pengajaran guru
c.  Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya
C. KESIMPULAN
Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. Yaitu adanya kegiatan interaksi dari pengajar yang melaksanakan tugas mengajar di suatu pihak dengan warga belajar yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dipihak lain. Interaksi dalam proses pembelajaran merupakan kata kunci menuju keberhasilan pada proses pembelajaran.















Daftar Pustaka
www.uns.ac.id/data/sp5.pdf
http://akta408.files.wordpress.com/2008/11/dyah11-far-menginte.doc
Rohani Ahmad, H Abu Ahmadi. 1991, Pengelola Pengajaran. Jakarta:  PT Rineka Cipta
Sardiman A.M.2004, Interaksi Dan Motivasi Belajar Pengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
    Discover a map 광주광역 출장안마 showing Harrah's Cherokee Casino 나주 출장안마 & Hotel 시흥 출장안마 in Cherokee, NC. Address: 3127 충청북도 출장안마 South Carolina Highway 183, Cherokee, NC 상주 출장샵 28719.

    BalasHapus